Rabu, 31 Maret 2021

PROTEIN, ETER DAN ALDEHIDA


PROTEIN, ETER, DAN ALDEHIDA

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Tugas  Mata Pelajaran Kimia

 



  

Disusun oleh :

  1.          ANNISA SALSABILA
  2.          DINA AULIA
  3.           MOHAMMAD BAGAS SAPUTRA
  4.           NISYA PUTRI KUMALA
  5.           SYAHRUL NURHIDAYAT

Kelas: XII MIA


 SEKOLAH MENENGAH ATAS ITUS JALAKSANA

Jalan Padjajaran No. 1A Desa Peusing Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan

DINAS PENDIDIDKAN PROVINSI JAWA BARAT




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang kami susun dapat diselesaikan.

           Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapat banyak bantuan, masukan, do’a, dan dukungan dari berbagai pihak sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

           Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Karena itu, saya menerima kritik dan saran dari pembaca agar makalah selanjutnya dapat diperbaiki.

Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

 

Kuningan, Februari 2021

 

 

Kelompok Penulis


 Karakteristik Protein

Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan polimerisasi dari asam amino-asam amino yang berbeda. Jadi, protein dapat dikatakan sebagai suatu kopolimer.

Ikatan yang terjadi antar protein selain ikatan peptida antar asam amino dan penyusunnya, juga terjadi ikatan-ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hydrogen yang terjadi pada gugus –NH dan gugus –OH, serta ikatan disulfida –S–S– yang menyokong terjadinya ikatan yang kompleks ppada protein. Ikatan ion pada protein juga terjadi jika didalamnnya terdapat gugus ion logam dan ikatan koordinasi, misalnya ikatan koordinasi antara ion Fe3+ dengan hemoglobin pada darah.

Struktur Protein

Struktur protein merupakan struktur yang kompleks. Struktur protein terdiri atas beberapa macam struktur. Protein diklasifikasikan berdasar ukuran fisik mereka sebagai nanopartikel (1-100 nm).

  1. Struktur primer merupakan ikatan-ikatan peptida dari asam amino-asam amino pembentuk protein tersebut.
  2. Struktur sekunder terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus-gugus amina dengan atom hidrogen pada rantai samping asam amino, sehingga membentuk lipatan-lipatan, misalnya membentuk α-heliks. (RNA)
  3. Struktur tersier. Interaksi struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder yang lain melalui ikatan hidrogen, ikatan ion, atau ikatan disulfida (-S-S-),misalnya terbentuk rantai doubel-heliks.(DNA)
  4. Struktur kuartener. Struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga membentuk suatu protein. Pada peristiwa ini, kadang-kadang terselip molekul atau ion lain yang bukan merupakan asam amino, misalnya pada hemoglobin, yang pada proteinnya terselip ion Fe3+.

 Ciri Khas Protein

1.      Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.

2.      Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.

3.      Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.

4.      Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi, protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur primernya.


Manfaat Protein

  1. Sebagai enzim. Enzim merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang disebut apoenzim merupakan molekul protein.
  2. Alat angkut (protein transport). Hemoglobin merupakan protein yang berperan mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berperan dalam pengangkutan ion besi di dalam plasma darah yang selanjutnya dibawa ke dalam hati.
  3. Pengatur gerakan (protein kontraktil). Gerakan otot disebabkan oleh dua molekul protein yang saling bergeseran.
  4. Penyusun jaringan (protein struktural). Berfungsi sebagai pelindung jaringan dibawahnya, misalnya keratin pada kulit dan lipoprotein yang menyusun membran sel.
  5. Protein cadangan. Merupakan protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan, misalnya kecambah dan ovalbumin.
  6. Antibodi (protein antibodi). Berperan dalam melindungi tubuh dari mikroorganisme patogen.
  7. Pengatur reaksi (protein pengatur). Berfungsi sebagai pengatur reaksi di dalam tubuh, misalnya insulin yang berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen.
  8. Pengendali pertumbuhan. Bekerja sebagai penerima (reseptor) yang dapat memengaruhi fungsi bagian-bagian DNA.

 

 Proses Pembentukan

Dalam biologi molekuler, sintesis protein (disebut juga biosintesis protein) adalah proses pembentukan partikel protein yang di dalamnya melibatkan sintesis RNA yang dipengaruhi oleh DNA. Dalam proses sintesis protein, molekul DNA adalah sumber pengodean asam nukleat, untuk menjadi asam amino yang menyusun protein, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam prosesnya.Molekul DNA pada suatu sel ditranskripsi menjadi molekul RNA.Molekul RNA inilah yang ditranslasi menjadi asam amino sebagai penyusun protein.

 

Kegunaan Protein

¡  Rambut kita terbuat dari protein yang disebut keratin. Protein ini mengandung sulfur atau belerang yang saling mengikat. Semakin banyak belerang yang menyambung, semakin keriting rambut kita.

¡  Di dalam tubuh kita terdapat 100.000 jenis protein. Tubuh kita membutuhkan protein untuk bertumbuh dan melakukan aktivitas sehari-hari.

¡  Penyakit mata katarak disebabkan karena adanya perubahan sifat protein pada lensa mata.

¡  Koagulasi darah, Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses kompleks, di mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan memulihkan luka, serta menghentikan pendarahan. Faktor koagulasi adalah protein, sebagian besar diproduksi oleh organ hati. Ada 13 faktor koagulasi dalam darah dan jaringan tubuh manusia. Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali. Protein-protein lain akan menghentikan faktor pembekuan, agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang diperlukan. Protein dalam tubuh manusia berperan sebagai pembentuk butir-butir darah (hemopoiesis) yaitu pembentukan eritrosit dengan hemoglobin di dalamnya

 

 ETER

 Karakteristik Eter

Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2 substituen (alkil/aril). Eter adalah senyawa turunan alkana yang memiliki gugus alkoksi (-OR’). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk polieter.

¡  Rumus Umum Eter CnH2n + 2O

Struktur Eter

Eter tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R’ atau Ar-O-Ar’ atau R-O-Ar.

Dimana :
-O-           : Gugus fungsi eter

R,R’        : Alkil
Ar,Ar’     : Aril

Jika R=R’ atau Ar=Ar’ maka dinamakan eter simitrik (eter sederhana) Jika R≠R’ atau Ar≠Ar’ maka dinamakan eter asimitrik (eter campuran) Sudut yang dibentuk oleh gugus eter (-O-) sebesar 109,50 dan panjang ikatan C-O- 0,142 nm.

Tatanama Eter

IUPAC

1.      Gugus fungsi eter (-O-) tidak ikut dalam rantai utama.

2.      Atom C yang mengikat gugus fungsi eter harus mendapatkan nomor paling kecil dalam rantai utama

3.      Panjang rantai utama merupakan rantai C yang terpanjang.

4.      Dalam eter strukturnya adalah R-OR; dengan OR adalah gugus eter

5.      Dalam penamaan IUPAC gugus induk eter disebutkan terlebih dahulu dan baru cabangnya dan diberi kata “oksi”, untuk melambangkan O si eter ( CH3 = Metana menjadi Metoksi ).

  

Trivial

1.      Tatanama trivial digunakan untuk perdagangan. Dalam tatanama trivial eter, memiliki rumus R-O-R’

2.      Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-).

3.      Tambahkan akhiran “eter” setelah nama-nama subtituen.

4.      Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.

 

Ciri Khas Eter

Sifat Fisik

      Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.

      Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.

      Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara.

      Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iodin.

Sifat Kimia

Oksidasi

Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.

      Reaksi dengan asam sulfat

Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alkohol dan asam alkana sulfonat.

      Reaksi dengan asam iodida

Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.

      Hidrolisis

        Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.

      Halogenasi

        Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα.


Manfaat Eter

¡  Kegunaan

      Eter digunakan sebagai pelarut.

      Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.

      Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.

¡  Dampak

Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.

Pembiusan atau anestesi mempunyai arti tanpa sensasi. Tujuan obat bius adalah membuat mati rasa area tubuh tertentu atau bahkan membuat Anda tidak sadarkan diri (tertidur). Pembiusan yang membuat seseorang menjadi tidak sadar disebut dengan bius umum. Bius lokal dan regional dilakukan pada area tertentu di tubuh dan tidak menyebabkan hilangnya kesadaran.

Pada pembiusan umum, obat bius bekerja dengan cara menghentikan sinyal saraf yang membuat Anda sadar dan terjaga agar tidak sampai ke otak. Hasilnya, Anda akan tidak sadarkan diri sehingga tidak akan merasa sakit saat dokter menjalani tindakan medis atau istilah lainnya.

Pada pembiusan lokal dan regional, obat bius akan disuntikkan di sekitar saraf yang mengirimkan sinyal nyeri. Obat bius akan bekerja dengan cara menghentikan sinyal tersebut. Efek dari pembiusan ini berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari, tergantung dari jenis dan seberapa banyak dosis yang dipakai.

Tiap jenis pembiusan memerlukan obat-obatan yang dalam dosis tertentu. Tiap obat-obatan yang digunakan memiliki waktu paruh yang berbeda. waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan obat untuk menjadi setengah dari jumlah / kadar awal obat di dalam tubuh.

Berikut Obat-obatan yang sering digunakan untuk pembiusan dan waktu paruhnya :

Propofol : waktu paruh antara 2-24 jam, mulai bekerja setelah 30-45 detik

opioid, seperti fentanil : efek muncul setelah 10 menit, waktu paruh sekitar 5-20 menit setelah pemberian

benzodiazepine, seperti midazolam atau diazepam : efek muncul setelah 4-8 menit, waktu paruh sekitar 20 jam

Proses Pembuatan Eter

¡  Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida

Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida.

¡  Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksida

Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida.

¡  Dehidrasi alkohol primer

Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.

  

ALDEHIDA

 Karakteristik Aldehida

Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan atom oksigen. Golongan aldehida juga dinamakan golongan formil atau metanoil. Kata aldehida merupakan kependekan dari alcohol dehidrogenasi yang berarti alkohol yang terdehidrogenasi. Golongan aldehida bersifat polar.

 

Struktur Aldehida

 Aldehida merupakan senyawa organic yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-CHO, dimana:
R         :           Alkil
CHO   :           Gugus fungsi aldehida

Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –CHO sebesar 120 derajat  dan panjang ikatan rangkap C=O sebesar 0,121 nm.

 

Tatanama Aldehida

IUPAC

  •  Pemberian nama aldehida dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –al.
  • Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus karbonil.

  • Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.
  • Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karbonil.
  • Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen.
  • Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.

Trivial

1. Aldehida tidak bercabang 

2. Aldehida bercabang

  •  Tentukan rantai utama rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus karbonil.
  • Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.
  • Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus karbonil


Ciri Khas Aldehida

Sifat Fisik Aldehida

      Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak.

      Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap.

      Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.

      Aldehida suhu rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air.

      Aldehida suhu tinggi tidak larut air.

 

Sifat Kimia Aldehida

      Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat
Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.

      Oksidasi oleh larutan Fehling
Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah bata dari senyawa tembaga(I) oksida.

      Oksidasi oleh larutan Tollens
Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.

 

Manfaat Aldehida

      Formaldehida (metanal) digunakan sebagai pembunuh kuman dan mengawetkan.

Senyawa kimia yang populer dengan fungsinya sebagai pengawet mayat namun sering menjadi temuan kasus karena disalahgunakan sebagai pengawet makanan. Formalin merupakan nama dagang dari senyawa formaldehida dengan rumus kimia HCHO. Formalin dapat digunakan untuk mengawetkan mayat karena sifatnya sebagai antiseptik dan antimikrobial yang dapat menginaktivasi protein sehingga aktivitas mikroorganisme menjadi terhambat.

Penyalahgunaan formalin sebagai pengawet makanan tentunya berbahaya bagi kesehatan. Formalin mempunyai kemampuan untuk mengawetkan makanan karena gugus aldehid yang mudah bereaksi dengan protein membentuk senyawa metilen. Senyawa metilen dapat mengurai kembali menjadi protein dan formalin melalui reaksi hidrolisis dengan bantuan pemanasan. Ketika makanan berprotein disiram atau direndam larutan formalin, maka gugus aldehid dari formaldehid akan mengikat unsur protein. Potein yang terikat tersebut tidak dapat digunakan oleh bakteri pembusuk, sehingga makanan berformalin menjadi awet

      Formaldehida digunakan untuk membuat plastik termoset (plastic tahan panas).

      Paraldehida digunakan sebagai akselerator vulkanisasi karet

 

 

 

 

 

 

KESIMPULAN

Protein

Protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari satu rantai panjang asam amino atau lebih. memiliki fungsi mempercepat reaksi-reaksi metabolisme, mereplikasi DNA, menanggapi rangsangan, memberi bentuk sel dan tubuh, dan memindahkan molekul dari satu lokasi ke lokasi lain. Perbedaan utama antara satu protein dan protein lainnya adalah urutan asam aminonya, yang ditentukan oleh urutan nukleotida dari gen-gennya, dan biasanya menyebabkan lipatan protein menjadi struktur tiga dimensi (α-heliks) khusus yang sesuai dengan fungsinya.

Protein diklasifikasikan berdasarkan ukuran fisik menjadi 4, yaitu: Struktur Primer, Struktur Sekunder, Struktur Tersier, Struktur Kuartener.

Protein merupakan bagian esensial dari organisme dan terlibat dalam hampir seluruh proses di dalam sel. Sebagian protein adalah enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi-reaksi biokimia dan bersifat vital untuk metabolisme.

Eter

Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R dapat berupa alkil maupun aril, di mana R dan R′ mewakili senyawa hidrokarbon (baik alkana dan turunannya, atau benzena dan turunannya). Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk polieter. Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.

Eter dapat dimanfaatkan sebagai:

• Sebagai obat bius (misalnya dietil eter atau (C2H5)2O)

• Sebagai bahan bakar, karena mudah terbakar

• Sebagai pelarut

• Sebagai pendingin (dimetil eter atau (CH3)2O)

• Sebagai zat aditif pada bensin pada suhu dingin atau untuk meningkatkan angka oktan (MTBE)

• Dan lain-lain.

 

Aldehida

Aldehid (alcohol dehidrogenasi) merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan atom oksigen dan bersifat polar. Golongan aldehida juga dinamakan golongan formil atau metanoil.

Senyawa organic yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-CHO, dimana: R = Alkil dan CHO = Gugus fungsi aldehida, memiliki fungsi atau kegunaan, yaitu: salah satu contoh senyawa aldehid adalah formaldehid (formalin) yang dapat digunakan untuk membunuh kuman, mengawetkan, membuat plastik termoset (plastik tahan panas), sebagai campuran parfum dan sebagai antiseptik dirumah sakit. Formaldehid dapat mengubah sifat protein, sehingga protein tidak dapat larut dalam air dan tahan terhadap bakteri pembusuk. Alasan inilah yang menyebabkan formaldehid digunakan sebagai pengawet spesimen biologis.



DAFTAR PUSTAKA

 

https://media.neliti.com/media/publications/223494-penyerapan-formalin-oleh-beberapa-jenis.pdf

https://www.alodokter.com/mengenal-proses-pembekuan-darah#:~:text=Proses%20pembekuan%20darah%20atau%20koagulasi,memulihkan%20luka%2C%20serta%20menghentikan%20pendarahan.

https://www.ilmukimia.org/2017/01/kegunaan-eter.html

https://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-karbon/aldehid/

https://www.alodokter.com/hal-hal-yang-perlu-kamu-ketahui-tentang-bius-total

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar