PROTEIN, ETER, DAN ALDEHIDA
Makalah
ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Pelajaran Kimia
Disusun oleh :
- ANNISA SALSABILA
- DINA AULIA
- MOHAMMAD BAGAS SAPUTRA
- NISYA PUTRI KUMALA
- SYAHRUL NURHIDAYAT
Kelas: XII MIA
Jalan Padjajaran No. 1A Desa
Peusing Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan
DINAS PENDIDIDKAN PROVINSI
JAWA BARAT
Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang kami susun dapat
diselesaikan.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapat banyak bantuan, masukan, do’a, dan
dukungan dari berbagai pihak sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasa. Karena itu, saya menerima kritik dan saran dari pembaca agar
makalah selanjutnya dapat diperbaiki.
Demikian,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Kuningan, Februari 2021
Kelompok Penulis
Halaman
Protein
terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan polimerisasi
dari asam amino-asam amino yang berbeda. Jadi, protein dapat dikatakan sebagai
suatu kopolimer.
Ikatan
yang terjadi antar protein selain ikatan peptida antar asam amino dan
penyusunnya, juga terjadi ikatan-ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hydrogen
yang terjadi pada gugus –NH dan gugus –OH, serta ikatan disulfida –S–S– yang
menyokong terjadinya ikatan yang kompleks ppada protein. Ikatan ion pada
protein juga terjadi jika didalamnnya terdapat gugus ion logam dan ikatan
koordinasi, misalnya ikatan koordinasi antara ion Fe3+ dengan hemoglobin pada
darah.
Struktur Protein
Struktur
protein merupakan struktur yang kompleks. Struktur protein terdiri atas
beberapa macam struktur. Protein diklasifikasikan berdasar ukuran fisik mereka
sebagai nanopartikel (1-100 nm).
- Struktur primer merupakan
ikatan-ikatan peptida dari asam amino-asam amino pembentuk protein
tersebut.
- Struktur sekunder terbentuk
dari ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus-gugus amina dengan atom
hidrogen pada rantai samping asam amino, sehingga membentuk
lipatan-lipatan, misalnya membentuk α-heliks. (RNA)
- Struktur tersier.
Interaksi struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder yang lain
melalui ikatan hidrogen, ikatan ion, atau ikatan disulfida
(-S-S-),misalnya terbentuk rantai doubel-heliks.(DNA)
- Struktur kuartener.
Struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga membentuk suatu
protein. Pada peristiwa ini, kadang-kadang terselip molekul atau ion lain
yang bukan merupakan asam amino, misalnya pada hemoglobin, yang pada proteinnya
terselip ion Fe3+.
1.
Sukar larut dalam air karena ukuran
molekulnya yang sangat besar.
2.
Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan
dan penambahan asam atau basa.
3.
Bersifat amfoter karena membentuk ion
zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat
dipisahkan dari pelarutnya.
4.
Dapat mengalami kerusakan
(terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi, protein mengalami kerusakan
mulai dari struktur tersier sampai struktur primernya.
- Sebagai enzim.
Enzim merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang disebut
apoenzim merupakan molekul protein.
- Alat angkut (protein
transport). Hemoglobin merupakan protein yang berperan mengangkut oksigen
dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berperan dalam pengangkutan ion besi
di dalam plasma darah yang selanjutnya dibawa ke dalam hati.
- Pengatur gerakan (protein
kontraktil). Gerakan otot disebabkan oleh dua molekul protein yang saling
bergeseran.
- Penyusun jaringan (protein
struktural). Berfungsi sebagai pelindung jaringan dibawahnya, misalnya
keratin pada kulit dan lipoprotein yang menyusun membran sel.
- Protein cadangan.
Merupakan protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan, misalnya
kecambah dan ovalbumin.
- Antibodi (protein
antibodi). Berperan dalam melindungi tubuh dari mikroorganisme patogen.
- Pengatur reaksi (protein
pengatur). Berfungsi sebagai pengatur reaksi di dalam tubuh, misalnya
insulin yang berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen.
- Pengendali pertumbuhan.
Bekerja sebagai penerima (reseptor) yang dapat memengaruhi fungsi
bagian-bagian DNA.
Dalam biologi molekuler, sintesis protein (disebut juga biosintesis protein) adalah proses pembentukan partikel protein yang di dalamnya melibatkan sintesis RNA yang dipengaruhi oleh DNA. Dalam proses sintesis protein, molekul DNA adalah sumber pengodean asam nukleat, untuk menjadi asam amino yang menyusun protein, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam prosesnya.Molekul DNA pada suatu sel ditranskripsi menjadi molekul RNA.Molekul RNA inilah yang ditranslasi menjadi asam amino sebagai penyusun protein.
Kegunaan Protein
¡ Rambut
kita terbuat dari protein yang disebut keratin. Protein ini mengandung sulfur
atau belerang yang saling mengikat. Semakin banyak belerang yang menyambung,
semakin keriting rambut kita.
¡ Di
dalam tubuh kita terdapat 100.000 jenis protein. Tubuh kita membutuhkan protein
untuk bertumbuh dan melakukan aktivitas sehari-hari.
¡ Penyakit mata katarak disebabkan karena adanya perubahan sifat protein pada lensa mata.
¡ Koagulasi darah, Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses kompleks, di mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan memulihkan luka, serta menghentikan pendarahan. Faktor koagulasi adalah protein, sebagian besar diproduksi oleh organ hati. Ada 13 faktor koagulasi dalam darah dan jaringan tubuh manusia. Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali. Protein-protein lain akan menghentikan faktor pembekuan, agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang diperlukan. Protein dalam tubuh manusia berperan sebagai pembentuk butir-butir darah (hemopoiesis) yaitu pembentukan eritrosit dengan hemoglobin di dalamnya
Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2 substituen (alkil/aril). Eter adalah senyawa turunan alkana yang memiliki gugus alkoksi (-OR’). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk polieter.
¡ Rumus
Umum Eter CnH2n
+ 2O
Struktur Eter
Eter tersusun dari
unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R’ atau Ar-O-Ar’ atau R-O-Ar.
Dimana :
-O- : Gugus fungsi
eter
R,R’ : Alkil
Ar,Ar’ : Aril
Jika R=R’ atau Ar=Ar’
maka dinamakan eter simitrik (eter sederhana) Jika R≠R’ atau Ar≠Ar’ maka
dinamakan eter asimitrik (eter campuran) Sudut yang dibentuk oleh gugus eter
(-O-) sebesar 109,50 dan panjang
ikatan C-O- 0,142 nm.
Tatanama Eter
IUPAC
1.
Gugus fungsi eter (-O-) tidak ikut dalam
rantai utama.
2.
Atom C yang mengikat gugus fungsi eter
harus mendapatkan nomor paling kecil dalam rantai utama
3.
Panjang rantai utama merupakan rantai C
yang terpanjang.
4.
Dalam eter strukturnya adalah R-OR;
dengan OR adalah gugus eter
5.
Trivial
1. Tatanama
trivial digunakan untuk perdagangan. Dalam tatanama trivial eter, memiliki
rumus R-O-R’
2. Tentukan
gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-).
3. Tambahkan
akhiran “eter” setelah nama-nama subtituen.
4. Penulisan
substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.
Ciri Khas Eter
Sifat Fisik
• Eter
adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.
• Eter
tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
• Eter
mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk
campuran yang eksplosif dengan udara.
• Eter
dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iodin.
Sifat Kimia
Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.
• Reaksi dengan asam sulfat
Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alkohol dan asam alkana sulfonat.
• Reaksi dengan asam iodida
Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan
alkil halida.
• Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.
• Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada
atom Hα.
Manfaat Eter
¡ Kegunaan
• Eter
digunakan sebagai pelarut.
• Dietil
eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.
• Metil
ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.
¡ Dampak
Pada konsentrasi
rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada
konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.
Pembiusan atau anestesi
mempunyai arti tanpa sensasi. Tujuan obat bius adalah membuat mati rasa area
tubuh tertentu atau bahkan membuat Anda tidak sadarkan diri (tertidur). Pembiusan
yang membuat seseorang menjadi tidak sadar disebut dengan bius umum. Bius lokal
dan regional dilakukan pada area tertentu di tubuh dan tidak menyebabkan
hilangnya kesadaran.
Pada pembiusan umum,
obat bius bekerja dengan cara menghentikan sinyal saraf yang membuat Anda sadar
dan terjaga agar tidak sampai ke otak. Hasilnya, Anda akan tidak sadarkan diri
sehingga tidak akan merasa sakit saat dokter menjalani tindakan medis atau
istilah lainnya.
Pada pembiusan lokal
dan regional, obat bius akan disuntikkan di sekitar saraf yang mengirimkan
sinyal nyeri. Obat bius akan bekerja dengan cara menghentikan sinyal tersebut.
Efek dari pembiusan ini berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari,
tergantung dari jenis dan seberapa banyak dosis yang dipakai.
Tiap jenis pembiusan
memerlukan obat-obatan yang dalam dosis tertentu. Tiap obat-obatan yang
digunakan memiliki waktu paruh yang berbeda. waktu paruh adalah waktu yang
dibutuhkan obat untuk menjadi setengah dari jumlah / kadar awal obat di dalam
tubuh.
Berikut Obat-obatan
yang sering digunakan untuk pembiusan dan waktu paruhnya :
Propofol : waktu paruh
antara 2-24 jam, mulai bekerja setelah 30-45 detik
opioid, seperti
fentanil : efek muncul setelah 10 menit, waktu paruh sekitar 5-20 menit setelah
pemberian
benzodiazepine, seperti
midazolam atau diazepam : efek muncul setelah 4-8 menit, waktu paruh sekitar 20
jam
¡ Mereaksikan
alkil halida dengan alkoksida
Eter dapat dibuat
dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping
diperoleh garam natrium halida.
¡ Mereaksikan
alkil halida dengan perak(I) oksida
Alkil halida bereaksi
dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak
halida.
¡ Dehidrasi
alkohol primer
Eter dapat dibuat
dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.
ALDEHIDA
Aldehida
merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi
ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan
rangkap dengan atom oksigen. Golongan aldehida juga dinamakan golongan formil
atau metanoil. Kata aldehida merupakan kependekan dari alcohol dehidrogenasi
yang berarti alkohol yang terdehidrogenasi. Golongan aldehida bersifat polar.
Struktur Aldehida
Aldehida merupakan
senyawa organic yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-CHO, dimana:
R : Alkil
CHO : Gugus
fungsi aldehida
Sudut yang dibentuk
oleh gugus fungsi –CHO sebesar 120 derajat dan panjang ikatan rangkap C=O
sebesar 0,121 nm.
Tatanama Aldehida
IUPAC
- Pemberian nama aldehida dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –al.
- Tentukan
rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat
gugus karbonil.
- Tentukan substituen yang terikat
pada rantai utama.
- Penomoran substituen dimulai dari
atom C gugus karbonil.
- Jika terdapat 2/lebih substituen
berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf
pertama nama substituen.
- Awalan
di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan
abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara
lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
Trivial
1. Aldehida tidak bercabang
2. Aldehida bercabang
- Tentukan rantai utama rantai dengan
jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus karbonil.
- Tentukan substituen yang terikat
pada rantai utama.
- Penomoran substituen dimulai dari
atom karbon yang mengikat gugus karbonil
Sifat Fisik Aldehida
• Aldehida
dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud gas pada suhu
kamar dengan bau tidak enak.
• Aldehida
dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap.
• Aldehida
dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.
• Aldehida
suhu rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air.
• Aldehida
suhu tinggi tidak larut air.
Sifat Kimia Aldehida
•
Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam
sulfat
Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan asam karboksilat.
•
Oksidasi oleh larutan Fehling
Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah bata dari
senyawa tembaga(I) oksida.
•
Oksidasi oleh larutan Tollens
Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.
Manfaat Aldehida
• Formaldehida
(metanal) digunakan sebagai pembunuh kuman dan mengawetkan.
Senyawa
kimia yang populer dengan fungsinya sebagai pengawet mayat namun sering menjadi
temuan kasus karena disalahgunakan sebagai pengawet makanan. Formalin merupakan
nama dagang dari senyawa formaldehida dengan rumus kimia HCHO. Formalin dapat
digunakan untuk mengawetkan mayat karena sifatnya sebagai antiseptik dan
antimikrobial yang dapat menginaktivasi protein sehingga aktivitas
mikroorganisme menjadi terhambat.
Penyalahgunaan formalin
sebagai pengawet makanan tentunya berbahaya bagi kesehatan. Formalin mempunyai
kemampuan untuk mengawetkan makanan karena gugus aldehid yang mudah bereaksi
dengan protein membentuk senyawa metilen. Senyawa metilen dapat mengurai
kembali menjadi protein dan formalin melalui reaksi hidrolisis dengan bantuan
pemanasan. Ketika makanan berprotein disiram atau direndam larutan formalin,
maka gugus aldehid dari formaldehid akan mengikat unsur protein. Potein yang
terikat tersebut tidak dapat digunakan oleh bakteri pembusuk, sehingga makanan
berformalin menjadi awet
• Formaldehida
digunakan untuk membuat plastik termoset (plastic tahan panas).
• Paraldehida
digunakan sebagai akselerator vulkanisasi karet
KESIMPULAN
Protein
Protein adalah
kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari
satu rantai panjang asam amino atau lebih. memiliki fungsi
mempercepat reaksi-reaksi metabolisme, mereplikasi DNA, menanggapi
rangsangan, memberi bentuk sel dan tubuh, dan memindahkan
molekul dari satu lokasi ke lokasi lain. Perbedaan utama antara satu
protein dan protein lainnya adalah urutan asam aminonya, yang ditentukan
oleh urutan nukleotida dari gen-gennya, dan biasanya
menyebabkan lipatan protein menjadi struktur tiga dimensi
(α-heliks) khusus yang sesuai dengan fungsinya.
Protein
diklasifikasikan berdasarkan ukuran fisik menjadi 4, yaitu: Struktur Primer,
Struktur Sekunder, Struktur Tersier, Struktur Kuartener.
Protein
merupakan bagian esensial dari organisme dan terlibat dalam hampir seluruh
proses di dalam sel. Sebagian protein adalah enzim yang
berfungsi sebagai katalis dalam reaksi-reaksi biokimia dan bersifat
vital untuk metabolisme.
Eter
Eter adalah
suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R dapat
berupa alkil maupun aril, di mana R dan R′ mewakili senyawa
hidrokarbon (baik alkana dan turunannya, atau benzena dan turunannya). Molekul
eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter
sedikit polar (lebih polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa
lewis dan dapat membentuk polieter. Eter sangat umum ditemukan dalam kimia
organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada
senyawa karbohidrat dan lignin.
Eter
dapat dimanfaatkan sebagai:
•
Sebagai obat bius (misalnya dietil eter atau (C2H5)2O)
•
Sebagai bahan bakar, karena mudah terbakar
•
Sebagai pelarut
•
Sebagai pendingin (dimetil eter atau (CH3)2O)
•
Sebagai zat aditif pada bensin pada suhu dingin atau untuk meningkatkan angka
oktan (MTBE)
•
Dan lain-lain.
Aldehida
Aldehid (alcohol dehidrogenasi) merupakan senyawa
organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini terdiri dari
atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan
atom oksigen dan bersifat polar. Golongan aldehida juga dinamakan golongan
formil atau metanoil.
Senyawa organic yang mengandung unsur C, H, dan O
dengan rumus R-CHO, dimana: R = Alkil dan CHO = Gugus fungsi aldehida, memiliki
fungsi atau kegunaan, yaitu: salah satu contoh senyawa aldehid adalah
formaldehid (formalin) yang dapat digunakan untuk membunuh kuman, mengawetkan,
membuat plastik termoset (plastik tahan panas), sebagai campuran parfum dan
sebagai antiseptik dirumah sakit. Formaldehid dapat mengubah sifat protein,
sehingga protein tidak dapat larut dalam air dan tahan terhadap bakteri
pembusuk. Alasan inilah yang menyebabkan formaldehid digunakan sebagai pengawet
spesimen biologis.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/223494-penyerapan-formalin-oleh-beberapa-jenis.pdf
https://www.ilmukimia.org/2017/01/kegunaan-eter.html
https://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-karbon/aldehid/
https://www.alodokter.com/hal-hal-yang-perlu-kamu-ketahui-tentang-bius-total
Tidak ada komentar:
Posting Komentar