Asam dan basa adalah larutan elektrolit yang dikenal dengan ciri khasnya, seperti asam yang memiliki rasa masam dan basa yang memiliki rasa pahit.
Asam dan basa pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asam adalah zat yang dapat memberikan proton, zat yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan menerima sepasang elektron. Sedangkan, basa adalah senyawa yang cenderung menyumbangkan sepasang elektron untuk dipakai bersama-sama dan menerima proton.
Sementara itu, istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin, yaitu acetum, yang artinya cuka. Lalu, basa (alkali) berasal dari Arab, yang artinya abu. Basa banyak dijumpai dalam pembuatan sabun, seperti yang kita ketahui di zaman dahulu banyak ibu rumah tangga yang menggunakan abu untuk mencuci piring.
Teori Asam Basa
Ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, membuat asam basa pun semakin diteliti lebih lanjut. Setidaknya, ada teori asam basa dari tiga ilmuwan populer yang perlu diketahui. Berikut penjelasannya:
Teori Arrhenius
Asam basa Arrhenius menyatakan bahwa asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dalam larutan dan basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH– dalam larutan.
Dari pengertian tersebut, bisa disebutkan ciri khas asam adalah apabila dalam pelarut air, zat akan mengion menjadi hidrogen dengan muatan positif dan ion yang bermuatan negatif tersebut adalah sisa asam. Lalu, ciri khas basa adalah apabila dalam pelarut air, zat akan mengion menjadi ion hidroksida yang muatannya negatif dan ion bermuatan positif disebut sisa basa.
Teori Bronsted Lowry
Teori asam basa menurut Bronsted Lowry didefinisikan berdasarkan kemampuan (donor) atau menerima (akseptor) proton (ion H+). Senyawa yang bertindak sebagai asam basa Bronsted Lowry disebut amfoter.
Sementara itu, konsep asam basa Bronsted Lowry bisa dijelaskan bahwa asam adalah zat yang punya kecenderungan untuk menyumbang ion H+ pada zat lain dan basa adalah zat yang punya kecenderungan untuk menerima ion H+ dari zat lain.
Bronsted Lowry juga mencetuskan teori asam basa konjugasi. Asam konjugasi adalah basa yang memperoleh ion hidrogen, sedangkan basa konjugasi adalah yang tersisa setelah asam memberikan proton dalam sebuah reaksi kimia. Kedua hal tersebut disebut pasangan asam basa konjugasi.
Teori Asam Basa Lewis
Asam basa Lewis menjelaskan terkait struktur dan ikatannya. Asam menurut Lewis adalah zat yang punya kecenderungan menerima pasangan elektron basa, sedangkan basa adalah zat yang memberikan pasangan elektron.
Fungsi Asam Basa
Dalam kehidupan sehari-hari, asam basa dan garam memiliki fungsi yang sangat penting. Asam bisa dijumpai dalam larutan cuka dan vitamin C pada buah. Kemudian, sama halnya dengan asam yang sering dijadikan perasa makanan atau minuman, garam juga banyak dipakai untuk menambah rasa masakan, seperti garam dapur (NaCl).
Sementara itu, basa dipakai untuk membuat sabun dan detergen. Basa juga biasa dipakai sebagai pereda nyeri lambung (MgOH).
Ciri-Ciri Asam Basa
Asam dan basa dapat dibedakan dari sifat-sifatnya atau ciri-cirinya, meskipun secara garis besar memiliki karakter yang sama, yaitu sama-sama memiliki sifat elektrolit dan dapat menghantarkan arus listrik. Di bawah ini dijelaskan asam dan basa ciri masing-masing:
Ciri-ciri asam
Berikut ini adalah ciri-ciri asam:
Cenderung memiliki rasa asam.
pH kurang dari 7.
Cenderung memiliki rasa asam.
Bisa mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Memiliki sifat elektrolit dan dapat menghantarkan listrik.
Bisa menghasilkan gas hidrogen saat bereaksi dengan unsur atau senyawa logam.
Asam bisa menghasilkan ion H+ bila dilarutkan ke air.
Ciri-ciri basa
Berikut ini adalah ciri-ciri basa:
Cenderung memiliki rasa pahit.
pH lebih dari 7.
Memiliki sifat kaustik yang bisa merusak kulit..
Bisa mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Memiliki sifat elektrolit dan dapat menghantarkan listrik.
Memiliki tekstur licin dan bersabun.
Menghasilkan ion OH- bila dilarutkan dalam air.
Klasifikasi Asam Basa
Asam basa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu asam basa kuat dan asam basa lemah. Berikut ini penjelasannya:
Asam basa kuat
Asam kuat adalah asam yang ketika dilarutkan di dalam air bisa melepaskan ion H+ dengan mudah. Larutan tersebut bisa mengalami disosiasi total dalam larutan. Sementara basa kuat adalah senyawa basa yang bila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion OH– dengan mudah.
Sementara itu, asam kuat + basa kuat = netral. Artinya apabila reaksi asam kuat dicampurkan dengan basa kuat akan menghasilkan larutan dengan pH 7 atau netral.
Asam basa lemah
Asam lemah adalah senyawa yang dilarutkan dalam air akan sulit melepaskan ion H+ dan mengalami disosiasi pada larutan. Sedangkan, basa lemah adalah senyawa yang apabila dilarutkan di dalam air akan sulit melepaskan ion OH- dan mengalami disosiasi dalam larutan.
Indikator Asam Basa
Indikator asam basa adalah alat atau senyawa yang dipakai untuk mendeteksi senyawa asam dan basa. Umumnya, indikator asam basa akan berubah warna apabila dikenai senyawa asam atau basa. Ada banyak jenis indikator asam basa yang bisa dijumpai, mulai dari buatan dan alami. Berikut jenis-jenis indikator asam basa:
Kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Indikator asam basa alami, misalnya kol ungu, kulit manggis, bunga sepatu, dan lainnya.
Indikator asam basa berupa larutan: fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan bromtimol blue.
pH meter.
Indikator universal.
Contoh Asam dan Basa
Berikut ini adalah beberapa contoh asam dan contoh basa:
Asam
Asam klorida (HCl)
Asam nitrat (HNO3)
Asam sulfat (H2SO4)
Asam fosfat (H3PO4)
Asam borat (H3BO3)
Basa
Natrium hidroksida (NaOH)
Litium hidroksida (LiOH)
Amonia (NH3)
Natrium bikarbonat (NaHCO3)
Seng Hidroksida (Zn(OH)2)
Rumus asam basa
Rumus asam basa di bawah ini akan berguna saat pembuatan laporan praktikum titrasi asam basa. Sedikit informasi, titrasi asam basa adalah prosedur untuk menentukan kemolaran, kadar asam , atau basa berdasarkan netralisasi. Berikut ini adalah rumus asam basa yang sering digunakan dalam titrasi asam basa.
Rumus umum: M = n/V
Rumus pengenceran larutan: M1 x V1 = M2 x V2
Di mana,
M = kemolaran atau molaritas (mol/L).
N = jumlah mol zat terlarut (mol).
V = Volume larutan (V).
Agar mudah untuk memahami penggunaan rumus asam basa di atas, kamu bisa simak contoh laporan praktikum asam basa yang dapat dilihat dalam tautan ini. Rumus titrasi tersebut juga banyak digunakan dalam beberapa penelitian ilmiah yang kemudian diterbitkan dalam asam basa jurnal.
Contoh asam basa dalam kehidupan sehari-hari
Asam basa bisa kamu jumpai dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh asam dan basa yang ada di sekitarmu:
Asam
Jeruk yang mengandung C6H8O7.
Cuka yang mengandung CH3COOH.
Sengat lebah yang mengandung HCOOH.
Aki Mobil yang mengandung H2SO4.
Basa
Sabun yang mengandung NaOH
Cara membedakan asam dan basa
Cara membedakan asam dan basa tidaklah sulit. Kamu bisa melihat dari ciri-ciri asam dan basa yang sudah disebutkan di atas. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan indikator asam basa, misalnya asam yang akan mengubah lakmus biru menjadi merah dan basa yang akan mengubah lakmus merah menjadi biru
sumber : https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/asam-dan-basa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar