Apakah pernah mendengar istilah "Hujan Asam"? Apa yang menjadi bayangan kita saat mendengar istilah tersebut? Ya... Hujan asam dapat mengancam kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan di permukaan Bumi. Berbeda dengan hujan pada umumnya, jenis hujan ini tidak bisa dijadikan sumber air, baik untuk pertanian, industri, maupun pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hujan ini adalah hujan yang tidak bagus untuk bumi dan mahluk hidup.
Apa itu hujan asam? Penyebab
hujan asam Hujan asam adalah hujan dengan pH rendah dan memiliki sifat asam
yang korosif atau dapat mengikis partikel lain. Jenis hujan ini biasa dikenal
juga sebagai hujan yang mengandung endapan asam, yaitu kandungan sulfur (SO2)
dan nitrogen oksida (NOX) yang terbawa udara, kemudian menyebar di atmosfer.
Penyebab hujan asam yang paling sering adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti pembakaran di pusat pembangkit listrik, kendaraan bermotor, atau hal lainnya yang juga menyebabkan pemanasan global.
Dilansir dari situs U.S.
Environmental Protection Agency (US EPA), pembakaran bahan bakar fosil dapat menimbulkan
asap yang mengandung berbagai jenis zat. Adapun zat itu, antara lain karbon
dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Ketiga gas itu kemudian naik ke
atmosfer dan bereaksi dengan oksigen di udara dan air.
Selanjutnya,
sulfur dioksida (SO2) akan mengikat oksigen di udara, dan berubah
menjadi sulfur trioksida (SO3). SO3 tersebut lantas
bereaksi dengan air di udara, kemudian terbentuklah air hujan berupa asam
sulfat (H2SO4). Sementara itu, nitrogen oksida (NO) yang
naik ke atmosfer juga bereaksi menjadi oksigen pembentuk gas nitrogen dioksida
(NO2). NO2 itu bereaksi kembali bersama partikel air di
udara, lalu membentuk air hujan berupa asam nitrat (HNO3) dan asam
nitrit (HNO2).
Asam sulfat, asam nitrat, dan
asam nitrit turun ke permukaan bumi dalam bentuk air hujan, salju, atau kabut
yang memiliki sifat asam. Air hujan asam itu lantas menyirami permukaan bumi,
merembes masuk ke dalam tanah, dan air yang dihasilkannya akan berdampak buruk
bagi seluruh kehidupan di Bumi. Dampak hujan asam Hujan asam merupakan jenis
hujan yang berdampak buruk bagi kelangsungan makhluk hidup di permukaan Bumi.
Berikut sejumlah dampak hujan
asam:
- Tumbuhan terancam mati akibat pengikisan jaringan epidermis Sulfur dioksida dan nitrogen dioksida mempunyai kadar asam tinggi
- Hewan terancam mati akibat karbon dioksida yang berlebihan
- Menyebabkan berbagai macam penyakit
- Mengancam keberlangsungan industri dan merusak bangunan Merusak ekosistem air.
Cara mencegah kerusakan akibat
hujan asam Ada beberapa cara untuk mencegah kerusakan akibat hujan asam, yaitu Terapkan
3R secara konsisten Kerusakan akibat hujan asam dapat dicegah dengan 3R, yaitu
reuse, reduce, recycle.
Selain itu, apa upaya yang dapat dilakukan agar tidak terjadi hujan asam?
- Mengurangi jumlah sampah di permukaan Bumi dapat menurunkan risiko terjadinya hujan asam
- Kurangi penggunaan kendaraan bermotor
- Kendaraan memiliki pengaruh besar terhadap meningkatnya polusi udara.
- Cobalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan beralihlah ke transportasi umum untuk mengurangi polusi.
- Perbanyak ruang terbuka hijau Ruang terbuka hijau memiliki pengaruh besar dalam kesehatan udara. Tumbuhan hijau akan menyaring polusi lingkungan, kemudian menggantinya dengan oksigen yang sejuk.
- Kurangi penggunaan energi listrik Risiko hujan asam juga dapat dikurangi dengan menghemat dan mengurangi penggunaan listrik. Misalnya menggunakan peralatan rumah tangga, seperti lemari es, lampu, atau mesin cuci yang hemat energi.
- Jangan lupa untuk mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik apabila tidak digunakan. Pilihlah kendaraan rendah emisi serta ramah lingkungan kalau misalnya ingin punya kendaraan pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar