Senin, 13 November 2023

Penerapan Model Inquiry Terbimbing Pada Materi Asam Basa

Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing menjadi salah satu model yang direkomendasikan kurikulum yang saat ini digunakan karena model ini mampu menciptakan suasan belajar lebih aktif, student cente, peserta didik dapat lebih berfikir kritis serta banyak melatih keterampilan serta memupuk sikap sosial menuju Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan.

Link You Tube Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing

Dengan menerapkan saintifik approach (pendekatan saintifik), langkah keterampilan proses tersusun secara sistematis dari mulai mengamati, menanya, mengasosiasi, mengkonfirmasi hingga menggeneralisasi kan suatu konsep.

Metode yang dirasa dapat suport terhadap model dan pendekatan ini adalah metode eksperimen, metode diskusi hingga metode presentasi.

Tiga metode tadi sangat sesuai untuk melengkapi setiap sintak-sintak yang tersusun dalam model pembelajaran Inquiry.

Sintak pertama yaitu orientasi diharapkan memberikan gambaran terhadap peserta didik tentang skenario pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan saat itu.

Sintak kedua yang disebut perumusan masalah menjadi pemicu bagi peserta didik untuk bertanya seputar hal-hal yang berkaitan dengan materi yang diajarkan tentunya dengan kemampuan awal peserta didik yang masih apa adanya. Bahkan terkadang guru memberikan pancingan pertanyaan supaya alam berfikir peserta didik dapat menemukan benang merah menuju konsep yang akan dipelajari.

Sintak ketiga tentang Perumusan Hipotesis adalah salah satu point paling penting pada model ini, dimana peserta didik harus bisa membuat dugaan sementara (hipotesis awal) tentang sebuah konsep dengan bermodal beberapa pertanyaan dan pemikiran pada sintak sebelumnya. Pada fase ini guru mengarahkan peserta didik untuk berfikir menemukan konsep konsep versi peserta didik yang nantinya akan dibuktikan kebenarannya melalui sintak selanjutnya.

Sintak keempat tentang pengumpulan data (data collecting) dimana peserta didik berupaya untuk mendapatkan informasi dari kegiatan yang dilakukan. Tentunya data ini dibutuhkan untuk jadi dasar analisis kedepan. Dalam kegiatan yang saya lakukan, sintak ini dipadukan dengan kegiatan eksperimen sehingga data yang diperoleh adalah hasil dari percobaan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik.

Hasil dari kegiatan eksperimen pada sintak keempat, peserta didik dapat berdiskusi mengenai data yang sudah didapat. Diskusi disini sebagai bentuk perwujudan sintak ke lima yaitu Procesing Data (mengolah data) yang selanjutnya dilakukan presentasi sebagai bentuk konfirmasi data yang dinilai atau di amati oleh peserta didik dan juga guru.

Sinta terkahir yakni sintak ke enam adalah perumusan kesimpulan, dimana peserta didik akhirnya dapat menilai sendiri apakah hipotesis yang dibuat diawal dapat terbukti dengan kegiatan pada sintak ke tiga hingga ke lima ini atau tidak. Kesimpulan yang dibuat berdasarkan kajian-kajian yang sudah dilakukan peserta didik beserta guru pada sintak-sintak sebelumnya.

Hal yang menarik dari model pembelajaran ini adalah peserta didik memiliki tantangan lebih dalam belajar, sehingga menuntut mereka untuk dapat ikut terlibat aktif dalam pembelajaran, selain itu pengalaman belajar dapat lebih bermakna bagi peserta didik karena mengalaminya langsung, berproses langsung dan ikut serta membangun pemahaman konsep bersama guru dan teman sekelas. Bravo...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar