Carl Gustav Jung mengatakan :
“Seseorang mengingat kembali guru-guru yang
hebat, namun bersyukur dengan penuh penghargaan kepada guru yang telah
menyentuh rasa kemanusiaannya. Kurikulum lebih penting dari sekedar materi pembelajaran,
namun kehangatan adalah elemen terpenting bagi tumbuh kembang dan jiwa seorang
anak.”
Mengambil intisari dari pendapat Cal Gustaf
tentang pendidikan bahwa kurikulum lebih penting dibandingkan materi, namun
kehangatan dalam penyampaian pendidikan terhadap peserta didik lebih penting
daripada kurikulum itu sendiri bagi proses tumbuh kembang peserta didik. Betapa
pentingnya peran seorang guru dalam sebuah pedidikan disekolah. Untuk itu
sangatlah penting membangun konsep pada diri seorang guru tentang bagaimana
menjadi seorang guru hebat bagi para siswanya.
Pada artikel ini saya
akan memamparkan secercah ilmu yang didapatkan dari hasil sebuah pelatihan yang
dlakukan dalam kegiatan In House Training di lingkungan Yayasan Umar
Sjarifuddin, sebuah yayasan yang menaungi lembaga pendidikan yang terus fokus
pada peningkatan kualitas pendidikan khususnya dilingkungan SMP, SMA dan Asrama
ITUS dengan narasumber Dr. H. Sulaeman, M.Ag, seorang dosen UIN Bandung dan
dosen UNISA Kuningan.
William A. Ward :
“The mediocre teacher tells. The good teacher
explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires”.
Menurut William A.
Ward, guru dapat dikategorikan menjadi :
1. Guru Biasa yang dapat memberi tahu kepada para peserta didiknya
2. Guru baik yang dapat menerangkan kepada para peserta didiknya
3. Guru pintar yang dapat mendemonstrasikan kepada para peserta
didiknya
4. Guru hebat yang dapat menginspirasi kepada para peserta didiknya
Sebenarnya, jika kita
mengkaji diri sendiri, manakah kelompok kita sebagai guru? Saya rasa kita
mungkin dapat menjawabnya sendiri dikelompok guru manakah hari kemarin dan hari-hari
yang telah kita lewati.
Namun kita adalah
manusia yang hidup dalam dinamika keadaan yang berubah-ubah. Lingkungan sangat
mempengaruhi, namun motivasi dalam diri sangat mendominasi.
Guru hebat adalah
kelompok idaman bagi setiap guru, bahkan oleh para siswa dan orang tua. Guru hebat
bukan hanya mampu menjadikan seorang anak menjadi pintar dan sukses, namun
secara tidak langsung berkontribusi besar bagi masa depan bangsa dan agama. Begitu
pula bagi orang tua.
Menjadi guru yang hebat memang tidaklah mudah,
membutuhkan niat yang kuat serta motivasi dari dalam diri yang hebat sehingga
akan memancar aura semangat dan ketulusan yang sejati. Menjadi guru yang hebat
harus diawali dari hal terkecil hingga apapun yang dikerjakan akan menjadi
hebat.
Ketua yayasan Umar
Sjarifuddin pernah berkata bahwa melakukan hal yang biasa dengan cara luar
biasa, akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Inti dari seorang guru
yang hebat adalah bagiamana ia bukan hanya mampu mentransfer pengetahuan kepada
para peserta didik, namun ia mampu mentransfer value (nilai-nilai) kepada para
peserta didiknya. Nilai-nilai disini bukan pengertian nilai berupa angka, namun
nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu menjadikan
para peserta didik menjadi manusia yang sesungguhnya, yang memiliki ahlaqul
karimah dengan segudang potensi menjadi manusia unggul dan sukses.
Menurut Talles, “seorang
yang sukses adalah karena ia bertemu dengan guru yang hebat”. Sangat logis
memang karena setiap orang sukses berasal dari pendidikan yang diperolehnya. Tidak
hanya pendidikan disekolah, namun diperoleh juga dari lingkungan keluarga.
Guru hebat adalah guru
inspiratif yang dapat menjadikan peserta didik ingin mengikuti setiap perkataan
maupun contoh yang diberikan guru dengan sukarela tanpa paksaan sehingga
karakter-karatkter positif akan terbangun dengan sendirinya.
Lalu bagaimana menjadi
seorang guru inspiratif bagi para siswanya, apalagi dizaman serba digital
seperti sekarang ini. Kita ingat bahwa bagi guru-guru SMP atau SMA sekarang,
siswa yang kita hadapi adalah para siswa genarasi Milenial dan generasi Z,
tentu tantangannya berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.
Berikut ini adalah 5 tips
untuk menjadi guru inspiratif :
1. Bangga menjadi guru
Guru adalah
profesi mulia yang memiliki peran luar biasa besar bagi dunia. Begitu besarnya
peran guru tentu haruslah disertai dengan kualitas seorang guru itu sendiri
agar mampu mengantarkan para siswa-siswinya menjadi orang yang berhasil membawa
peradaban manusia kedepan menjadi lebih baik. Namun bangga menjadi guru adalah
modal utama kita. Jika kita bangga dengan profesi kita, maka menjadi dasar bagi
motivasi kita dalam menjalankan tanggung jawab kita sebagai guru. Saat kita
tidak bangga pada profesi kita, atau bahkan jika kita terpaksa menjadi guru, maka
bisa saja kita akan banyak mengeluh, uring-uringan dalam bekerja. Padahal,
mengeluh hanya dapat menambah penderitaan dalam bekerja.
2. Bersikap baik kepada siswa
Siswa adalah
seperti kertas kosong yang siap kita tuliskan tinta-tinta pengetahuan dan
karakter dari seorang guru. Ucapan dan prilaku seorang guru, dapat terekam
dalam memori seorang siswa, bisa teringat sebentar atau bahkan seumur hidupnya.
Carl Gustav
Jung mengatakan :
“Seseorang
mengingat kembali guru-guru yang hebat, namun bersyukur dengan penuh
penghargaan kepada guru yang telah menyentuh rasa kemanusiaannya. Kurikulum lebih penting dari sekedar
materi pembelajaran, namun kehangatan adalah elemen terpenting bagi tumbuh
kembang dan jiwa seorang anak.”
3. Berilah contoh yang baik
Hal yang dapat
kita contohkan misalnya dengan selalu mengawali KBM dengan tepat waktu dan
mengakhiri KBM dengan tepat waktu. Dengan kebiasaan yang konsisten kita
lakukan.
4. Tanaman sikap-sikap positif
5. Membuka diri belajar dengan siswa
Carl gustav
berpendapat bahwa yang harus dirubah dari murid saat mengawali pelajarannya
adalah perasaannya terlebih dahulu. Dari perasaan tidak semangat menjadi
semangat, dari perasaan tidak mood manjadi mood dan seterusnya.
Tidak semua
pengetahuan seorang guru melebihi siswanya, bahkan tidak sedikit siswa lebih
mengetahui pengetahuan dibandingkan gurunya, sehingga memberi kesempatan kepada
siswa untuk berbagi pengetahuan yang dimilikinya adalah menjadi sebuah
kebanggaan bagi dirinya sendiri.
6. Adanya sentuhan fisik (jika diperlukan)
Sentuhan fisik
seperti bersalaman dan mengusap bahu anak adalah sebuah kehangatan bagi siswa
itu sendiri yang akan mempengaruhi psikologinya untuk merasa dihargai, diakui
dan disayangi sehingga sekali-kali sentuhlah anak dengan tulus sehingga apa
yang kita sampaikan maka akan lebih mudah diterima oleh mereka.
7. Mendoakan siswa kita
Sebagai manusia,
guru juga hanya mampu berusaha namun adanya perubahan ke karakter positif dari
seorang siswa adalah hidayah. Hidayah bukan lagi manjadi koridor kita sebagai
guru, hanya Allah SWT yang menentukannya. Artinya kita sebagai guru juga wajib
untuk mendoakan para murid-murid untuk hal-hal positif bagi kehidupannya.
Akhirnya, kita dapat
menyimpulkan bahwa setiap siswa membutuhkan guru-guru yang hebat. Guru hebat
adalah guru yang benar-benar menghargai dan menyadari akan profesinya dan
sangat menghargai dan menyadari potensi anak didiknya sehingga akan termotivasi
untuk menjadi mendidik mereka dengan berbagai upaya positif.
Mari kita tanamkan dalam
diri kita :
“SAYA AKAN JADI GURU
YANG TEPAT AGAR MURID-MURID SAYA MENJAD ORANG-ORANG YANG SUKSES”
Semoga Allah SWT
meridhoi, memberikan hidayah dan taufiknya kepada kita untuk menjalankan profesi
kita. Aamiin.
Pemateri : Oleh : Dr. H. Sulaeman, M.Ag.
Dosen UIN Bandung dan dosen UNISA Kuningan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar