Minggu, 09 Agustus 2020

Sistem Ekskresi Pada Tubuh Manusia

Tentu kita sudah sangat mengenal yang namanya motor, mobil, pesawat terbang hingga pabrik gabah yang ada disekitar kita, atau sering kita temukan. Masing-masing kendaraan atau pabrik tersebut pasti memiliki alat yang disebut sebagai knalpot / Cerobong Asap. Betul tidak? Fungsi dari knalpot/cerobong asap tersebut adalah untuk membuang gas sisa dari hasil pembakaran bahan bakar pada mesin. Jika Knalpot terebut kita tutup saat mesin sedang menyala, maka mesin bisa mati, bahkan dapat menyebabkan kerusakan. Artinya gas sisa tersebut haruslah dibuang agar tidak merusak bagian dalam mesin.

Begitu juga dengan tubuh kita, kita memiliki organ tubuh yang bertugas untuk mengeluarkan zat sisa pembakaran makanan atau sisa dari metabolisme tubuh. Zat sisa tersebut harus dibuang, karena jika tidak maka dapat meracuni tubuh kita sendiri. Apa saja organ yang bertugas untuk mengeluarkan zat sisa tersebut? dan apa saja zat sisa yang harus dikeluarkan? Berikut ini penjelasannya.

Sistem dalam tubuh yang bertugas untuk mengeluarkan zat sisa disebut Sistem Eksresi. Organ ekskresi yang bertanggung jawab dalam mengeluarkan zat sisa adalah :

1. Ginjal

Ginjal adalah organ ekskresi pada manusia yang berbentuk seperti kacang. Jumlahnya ada dua dan terletak di kanan dan kiri tulang belakang, tepatnya di bawah hati dan limpa. Dalam tubuh manusia dewasa, ginjal biasanya memiliki panjang sekitar 11 cm. Berat dan besarnya bervariasi. Walaupun ukuranya kecil, namun peran ginjal sangat vital bagi tubuh manusia. Ginjal adalah alat penyaring darah agar darah menjadi bersih, kotoran dari penyaringan darah tersebut akan dibuang sebagai urin (air kencing).

Jadi kita sekarang tahu bahwa air kencing berasal dari proses penyaringan darah diginjal. Mengapa darah harus disaring? Penyaringan darah dalam istilah lain kita dapat menyebutnya adalah membersihkan darah. Darah adalah alat transportasi dalam tubuh manusia. Sel darah merah mengangkut oksigen dan karbondioksida, Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan, air dan hormon. Otomatis didalam darah juga mengangkut limbah/sampah sisa metabolisme yang harus dibuang sehingga darah bisa katakan menjadi kotor. Darah kotor tersebut harus dibersihkan, dan tempatnya adalah di Ginjal.

Lalu bagaimana jika ginjal tersebut tidak berfungsi/ rusak/ sakit? maka orang tersebut harus melakukan cuci darah dirumah sakit sebagai alternatif agar tubuh dapat tetap bertahan. 

Berikut ini adalah gambar pada ginjal manusia :

Ginjal dalam prosesnya akan menyaring darah yang masuk ke wilayahnya, lalu mengalirkannya kembali melalui pembuluh darah ginjal ke organ tubuh lainnya setelah darah tersebut bersih. Zat-zat limbah yang tersaring dalam proses ini kemudian akan dibuang melalui urine (air kencing) yang dikumpulkan di pelvis renalis / rongga ginjal. Kemudian urine tersebut akan memasuki ureter lalu memasuki kandung kemih. Setelah kandung kemih penuh, maka air kencing dibuang melalui saluran uretra.

Sebagai alat ekskresi, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses pembuangan, termasuk penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi) dan pengumpulan (augmentasi).

Pada tahap filtrasi, ginjal akan menyaring cairan dalam darah, sebelum akhirnya kembali ke jantung dan paru paru. Cairan yang tersaring berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Namun sudah tidak mengandung protein dan darah.

Pada tahap kedua yaitu reabsorbsi, yang terjadi di bagian ginjal yang bernama tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus proksimal menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Adapun hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.

Sementara pada tahap pengumpulan atau augmentasi, terjadi pengumpulan cairan yang telah dilakukan dalam tahapan-tahapan sebelumya. Ini merupakan tahapan yang terakhir dan terjadi di bagian tubulus kontortus distal. Cairan yang dihasilkan oleh tahapan ini sudah berbentuk urin sesungguhnya.

2. Paru-Paru

Kita bernafas tujuannya adalah untuk mendapatkan oksigen. Oksigen tersebut akan masuk ke paru-paru, lalu masuik ke sel darah merah, lalu oksigen masuk ke dalam sel-sel tubuh. Di sel-sel tubuh, oksigen akan bekerja yaitu membakar / mengoksidasi makanan sehingga sari2 makanan yang sudah ada didalam sel-sel tubuh dapat menjadi energi. energi tersebut digunakan kita untuk aktivitas sehari-hari.

Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi adalah untuk membuang / mengeluarkan gas CO2 (karbondokosida) dan uap air sebagai limbah dari oksidasi makanan didalam tubuh.

3. Hati

Organ hati adalah salah satu organ terbesar didalam tubuh kita. Hati berperan sebagai sistem ekskresi dengan mengeluarkan getah empedu yang akhirnya dikeluarkan saat buang air besar.

Hati berperan untuk merombak sel darah merah (eritrosit) yang sudah tua, sekitar usia 120 hari. Dalam perombakan tersebut hemoglobin tua akan diubah menjadi globin, zat besi, dan senyawa hemin.

Dalam fungsinya sebagai organ ekskresi, hati berperan untuk mengeluarkan empedu tersebut melalui saluran empedu yang muarannya adalah melalui usus halus.


4. Kulit

Kulit adalah salah satu organ yang paling luar pada tubuh kita. Selain sebagai pelindung organ didalamnya, sebagai tempat pembentukan vitamin D, juga kulit memiliki peran sebagai organ ekskresi yakni mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa keringat.

Kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu Lapisan Epidermiss, Lapisan Dermis dan Lapisan Hipodermis. Keringat dikeluarkan oleh kelenjar keringat. Kelenjar keringat berada dibagian kulit Dermis.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar