Rumah Guru Disdikbud Kabupaten Kuningan, 21 Maret 2025 (Mode Daring)
Pemateri : Prof. DR. Achmad Kholiq (Dosen IAIN Cirebon, Aktivis Pendidikan)
Seorang guru harus dapat memadukan 2 management dalam menjadi guru yaitu management bumi (Earth Management) dan management langit (Sky Management).
Managemen bumi diantaranya adalah administrasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran, pengelolaan kelas, metode yang digunakan.
Management langit diantaranya adalah menjadi guru mengajar dengan hati, berdoa sebelum mengajar, tulus mengajar karena keyakinan bahwa yang menggerakan hati murid kita adalah Allah SWT sehingga kita mengajar karena bentuk penghambaan kepada Allah.
kontribusi kecerdasan spiritual terbukti secara ilmiah 80% mempengaruhi kesuksesan anak dimasa depan sedangkan 20% adalah kecerdasan kognitif.
Komunitas ilmuan di eropa, Willis Murphi, menyatakan bahwa peradaban maju yang ada di eropa, amerika dll sebenarnya hutang budi terhadap peradaban yang berasal dari peradaban yang dibangun oleh Al-Quran.
Albert Einstein Ilmuan dunia pernah berpidato sebuah simposium bahwa Saint without religion is blind. Ilmu pengetahuan yang tidak didasari agama yang baik itu buta. Science without religion is lame. Agama tanpa didasari sains atau ilmu pengetahuan itu pincang.
Imam Al Zaruzi dalam bukunya Ta'lim Mutaalimin menyampaikan dalam bukunya bahwa Pendidikan itu adalah transformasi ilmu yang berbasis Adab. Disisi lain guru memiliki kewajiban menyampaikan pengetahuan pelajaran, tapi juga berkewajiban menyampaikan adab.
Proses pembelajaran harus berorientasi kepada pengeuatan Moral selain terhadap penguatan Akal.
Arah pendidikan kedepan tidak hanya berdasarkan paradigma formalism (Pendidikan yang berorientasi pada formalitas saja seperti nilai, kurikulum dll), tetapi nanti harus mengarah pada Paradigma substansi yaitu akhlak, moral.
Bagaimana suatu proses pendidikan itu baik?
1. Harus ada potensi intelektual yaitu kemampuan dasar guru dalam pembelajaran
2. Etos Intelektual, yaitu punya semangat seorang guru dalam proses pembelajaran
3. Istibar atau kesabaran seorang guru dalam proses pembelajaran. biasa disebut Adversity quotient atau AQ berbeda dengan IQ dan EQ. AQ adalah kemampuan seorang individu untuk berpikir, mengelola, mengatur, dan menghadapi kesulitan dalam hidup. Singkatnya, ini adalah parameter yang menggambarkan bagaimana kemampuan menghadapi masalah.
4. Budget (Biaya)
5. Sumber Daya Manusia, artinya ada guru yang memberikan petunjuk. Artinya tidak mungkin ada murid yang berhasil tanpa seorang guru.
6. Sustanable atau berkelanjutan. Artinya proses pembelajaran berlangsung sepanjang hayat. Sabda Nabi Muhammad SAW tentang ilmu : أُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إلى اللَّهْدِ Artinya: “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat.”
Bagi guru, penguatan keilmuan harus terus berkembang. Guru harus selalu meluangkan waktu untuk menambah kompetensi diri, mengeksplorasi keilmuan.
Dalam kehidupan sehari hari, permasalahan terus berkembang, teknologi juga terus berkembang. Sehingga seorang guru wajib terus belajar.
Selain ikhtiar tersebut, kita juga sebagai guru wajib berdoa meminta kepada tuhan agar menggerakan hati siswa sehingga dapat menerima ilmu pelajaran yang kita sampaikan.
Sebagai closing stetment dari Prof adalah Supaya Rumah Guru agar dapat menjadi inspirasi lahirnya paradigma baru dalam mengajar dan dapat menjadikan guru menjadi lebih baik. Menjadikan siswa tidak hanya cerdas dan pinter tapi juga moralnya pinter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar