Sabtu, 11 Mei 2019

CARA BERISTINJA SETELAH KENCING

Berikut ini adalah artikel yang dibuat berdasarkan nara sumber yang sangat dapat dipercaya mengenai pentingnya khitanan dan cara-cara beristinja setelah kencing.

Tadi malam adalah malam yang sangat berharga karena masih dapat mengikuti majelis ta’lim disebuah desa yang diisi oleh penceramah ternama dijawa barat. Bahasan yang ringan namun penting dan salah satu pondasi dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT.

Khitanan adalah perintah Allah SWT langsung yang diperintahkan kepada Nabi Ibrahim AS yang merupakan leluhur nabi agung Muhammad SAW. Nabi Ibrahim diperintahkan untuk berkhitan saat usianya kalau tidak salah 80 tahun. Saat itu jelas belum ada alat laser seperti sekarang ini. Dari semenjak nabi Ibrahim AS hingga kini umat nabi terakhir masih terus dilakukan oleh kaum muslimin yaitu berkhitan.


Berkhitan adalah memotong sebagian dari tubuh kita yang lebih jelasnya adalah kulit yang menutupi kepala kemaluan laki-laki. Berkhitan bukanlah sebuah trend yang dipolulerkan oleh dokter atau ilmuan, tetapi perintah langsung dari Allah SWT kepada hambanya.

Mengapa harus berkhitan? Dalam majelis disampaikan bahwa selain perintah Allah SWT, ternyata khitan juga memiliki banyak sekali faedah untuk kita diantaranya :

1.       Agar tubuh kita selalu bersih. Ingat bahwa kemaluan manusia pasti akan selalu mengeluarkan kotoran berupa urin yang merupakan sebuah najis dan berbahaya jika tidak dikeluarkan. Orang yang berkhitan, maka Insya Allah akan terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh melekatnya kotoran di sekitar kemaluan laki-laki, karena jika tidak bersih maka mengundang virus dan bakteri untuk tinggal disitu. Selain itu agar saat berhubungan dengan istri juga lebih baik dibandingkan yang tidak berkhitan.

2.       Menjaga keabsahan dalam melaksanakan ibadah terutama ibadah shalat. Kita tahu bahwa saat shalat, kita harus bersih dari yang namanya hadas besar hadas kecil dan juga bersih dari najis. Air kencing adalah salah satu najis sedang yang disebut najis muhofafah. Jika tidak dikhitan maka akan sulit membersihkan najis, bahkan dicendrungkan tidak bersih sehingga jika disengaja ataupun tidak maka saat shalat dalam tubuh kita melekat najis, maka shalat kita tidaklah sah. Sehingga ibadah kita menjadi sia-sia.

3.       Dengan mengikuti sunah nabi, maka Insya Allah kita mudah-mudahan akan diakui menjadi umatnya nanti diyyaumil akhir sehingga kita bisa mendapatkan syafaat dari Beliau. Amiin.

4.       Berkhitan adalah suatu pengorbanan kita kepada Allah SWT dengan memotong sebagian tubuh kita sehingga anak belajar berani untuk menjalankan perintah-Nya dikemudian hari.

Pernah seorang habib berdiskusi dengan seorang Pasteur. Lalu Pasteur itu bertanya, ya Habib, mengapa umat islam harus berkhitan? Habib menjawab, saya tidak akan menjawabnya sekarang, tetapi datanglah kerumah saya nanti sore. Kemudian datanglah Pasteur tersebut kerumah Habib, dan dijamu dengan sesisir buah pisang. Habib pun berkata, makanlah buah pisang ini tanpa dikupas, lalu Pasteur heran dan memakannya. Lalu habib pun berkata, seperti itulah kira-kira mengapa seorang muslim laki-laki harus berkhitan.

Berikut ini penulis akan menyampaikan kembali cara-cara beristinja setelah kencing.

Seperti kita tahu bahwa sebelum kita melaksanakan ibadah shalat, baik itu yang wajib maupun shalat sunah, kita wajib bersih dari segala hadas dan najis. Air kencing adalah najis dan kita harus terhindar darinya.

Nabi Muhammad SAW tidak hanya mengjarkan Quran, tetapi juga praktik kehidupan, salah satunya cara masuk kamar mandi, masuk masjid, cara makan, cara berhubungan badan, dll. Berikut cara beristinja setelah kencing bagi kaum laki-laki :

Saat kencing, seorang laki-laki hendaknya pada posisi jongkok, dengan kaki kiri dibawah menjadi penopang dan kaki kanan berdiri lebih tinggi dibandingkan kaki kiri. Pegang alat kelamin saat kencing dengan menggunakan tangan kiri, keluarkan urin hingga tuntas, setelah tuntas berdehemlah 3 kali supaya kandung kemih tertekan dan tuntaslah urin dikeluarkan sehingga kita tidak akan dipermainkan syetan dengan merasa ragu jika masih ada urin yang masih keluar setelah dibersihkan.begitupula dengan percikannya jangan sampai terkena kebagian tubuh kita atau pakaian kita.

Setelah selesai maka siramlah kemudian cuci alat kelamin kita dengan air yang bersih.

Demikian artikel ini dibuat, semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar