Infeksi oleh virus ini disebut COVID-19 atau virus corona pertama kali
ditemukan di kota Wuhan China,Sebuah daerah terpadat di China pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar beberapa
wilayah lain terutama ke benua eropa, Asia dan Amerika.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan
manusia. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan
ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan
berat, diantaranya infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Gejala yang muncul
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami
gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala;
atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, bahkan sesak napas dan nyeri dada.
sumber gambar : https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/01/23/3e9fa6f5-dcf4-4a3b-8800-dd37c54d4de6.jpeg?w=650
- Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)
- Batuk
- Sesak napas
Menurut penelitian yang telah dilakukan, gejala COVID-19 muncul dalam
waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.
Jika mengalami hal demikian sebaiknya segera ke dokter bila Anda mengalami
gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas,
terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki
kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona.
Bila ada kemungkinan terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala
apa pun, Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup
tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain atau
mengisolasi diri.
Ada dugaan bahwa virus Corona pada awalnya ditularkan dari hewan ke
manusia. Tetapi, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari
manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular oleh virus ini melalui berbagai cara, yaitu:
- Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
- Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
- Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
- Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter biasanya akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.
Diagnosis lanjutan biasanya berupa :
- Uji sampel darah
- Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
- Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
- Pengobatan Virus Corona
- Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:
- Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
- Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
- Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup
- Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh
Komplikasi penyakit yang ditimbulkan oleh virus ini diantaranya adalah :
- Pneumonia
- Infeksi sekunder pada organ lain
- Gagal ginjal
- Acute cardiac injury
- Acute respiratory distress syndrome
- Kematian
Lalu bagaimana mencegah agar tidak terpapar ?
- Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.
- Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
- Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
- Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan karena daerah tersebut sangat rentan dimasuki virus
- Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
- Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
- Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
- Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Begitu ramainya pemberitaan tentang virus corona, sampai-sampai hampir
semua media berita menyiarkan perkembangan kasus ini. Begitu pula pemerintah
terus berupaya untuk melawan wabah berbahaya ini.
Beberapa daerah sudah menerapkan kebijakan meliburkan sekolah dan
perkantoran sehinggga masyarakatnya diharuskan diam dirumah, belajar dirumah,
bekerja dirumah bahkan beribadah dirumah.
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam pemberitaan adalah sebagai
berikut :
- ODP (Orang dlm Pemantauan)
- PDP (pasien dlm pengawasan)
- Suspeck (diduga terkena virus karna sdh menunjukka gejala dan pernah berkontak atau bertemu dg orang yg positif corona)
- Positif (setelah melalui cek lab dan prosedur lain )
- Lockdown mengunci masuk keluar dari suatu wilayah/daerah/negara
- Social Distancing Menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.
- Isolasi Untuk yg sakit. Mengendalikan penyebaran penyakit dg membatasi perpindahan orang (mencegah perpindahan penyakit dari orang yg sakit)
- Karantina Untuk yg sehat. Mengendalikan penyebaran penyakit dg membatasi perpindahan orang (mencegah perpindahan penyakit ke orang yg sehat)
- Work From Home (WFH) Bekerja dari rumah
- Imported Case Seseorang terjangkit saat berada diluar wilayah dimana pasien melapor
- Local Transmission Pasien tertular diwilayah dimana kasus ditemukan.
- Epidemi Penyebaran penyakit secara cepat dg jumlah terjangkit banyak dan tidak normal. Penyebaran disuatu wilayah.
- Pandemi Penyebaran terjadi secara global.
Demikian artikel ini semoga bermanfaat.
Sumber : www.alodokter.com
Thanks....
BalasHapus