Diketahui penyebab terjadinya tsunami saat itu adalah akibat dari
interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang bergeser secara tiba-tiba,
sehingga menimbulkan gempa disertai pelentingan batuan yang terjadi dibawah
laut.
Mengapa terjadi demikian? Berikut ini akan kita bahas terlebih
dahulu mengenai lempengan bumi yang menyusun lapisan mantel dan kerak bumi yang
kita tinggali ini.
Lempeng Tektonik adalah segmen batuan besar yang bergerak secara
konstan dan relatif satu sama lainnya. Mereka membentuk litosfer, yang
merupakan kerak dan mantel bumi. Lempeng tektonik dapat terdiri dari kerak
samudera dan kerak benua. Kerak benua yang biasa kita kenal sebagai daratan dan
kerak samudera yang biasa kita kenal sebagai lautan. Lempeng tektonik ketika
saling bersentuhan akan bergerak baik secara divergen, transformasi, ataupun
konvergen. Gunung api, celah-celah
lembah, pegunungan, dan gempa bumi adalah hasil dari pergerakan lempeng
tektonik tersebut dalam hubungannya dengan lempengan yang lain, dan terjadi
pada batas tektonik mereka. Pergerakan lempeng tektonik didorong oleh arus
konveksi yang terjadi karena panas dari dalam mantel bumi.
Menurut Prinsip utama dari Teori Tektonik Lempeng adalah bahwa
Bumi ini tersusun oleh lempeng-lempeng yang bergerak. Suatu lempeng dapat
berupa kerak samudera, kerak benua, atau gabungan dari kedua kerak tersebut.
Adanya pergerakan lempeng ini disebabkan oleh adanya arus konveksi, yaitu
berupa perpindahan energi panas yang terjadi di lapisan astenosfer.
Karena semua lempeng-lempeng tersebut bergerak, maka
terjadilah interaksi antara satu lempeng dengan lempeng lainnya, interaksi
tersebut berpusat di sepanjang batas dari lempeng-lempeng itu. Ada yang
berbenturan, ada yang saling menjauh dan ada yang bergeser (Gambar 8). Setiap
interaksi antar lempeng itulah yang kemudian menimbulkan dinamika di Bumi ini,
baik perubahan morfologi, aktivitas vulkanisme, gempa bumi, tsunami dan
sebagainya.
(Sumber : https://desdm.bantenprov.go.id)
Setidaknya ada 3 jenis lempeng tektonik yaitu lempeng besar
(utama/major), kecil (minor), dan mikro (sangat kecil) yang kami kutip dari www.geologinesia.com .
Total ada tujuh lempeng
besar yang menutupi hampir 95% permukaan bumi.
Lempeng Tektonik Besar Berdasarkan Ukuran
Lempeng Pasifik (103.300.000 km²)
Lempeng Pasifik diperkirakan berukuran 103.300.000 km². Ditemukan
di bawah Samudra Pasifik, dan ini merupakan lempeng tektonik terbesar. Sebagian
besar Lempeng Pasifik terdiri dari kerak samudera, dengan pengecualian wilayah
di sekitar Selandia Baru dan sebagian California.
Sifat Lempeng Pasifik terutama ikut andil dalam pembentukan
pulau-pulau Hawaii. Kepulauan Hawaii awalnya gunung berapi yang naik di atas
permukaan air selama jutaan tahun yang kemudian membentuk daratan.
Gunung berapi Hawaii dibentuk oleh titik panas (hotspots) di
Lempeng Pasifik. Lempeng Pasifik menjadi rumah bagi apa yang dikenal sebagai
Cincin Api (Rings of Fire), sebuah area di dasar Samudra Pasifik dimana
aktivitas gunung berapi dan gempa bumi paling aktif berada.
Lempeng Amerika Utara (75.900.000 km²)
Lempeng Amerika Utara adalah lempeng tektonik terbesar kedua di
dunia. Lempeng ini terdiri dari kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua
lempeng ini terdiri dari sebagian besar Amerika Utara dan Islandia.
Lempeng Amerika Utara bertanggung jawab atas pembentukan
Punggungan Atlantik Tengah, sebuah rantai pegunungan di bawah Samudra Atlantik.
Beberapa titik panas di bawah lempeng ini bertanggung jawab terhadap aktivitas
seismik yang aktif, contoh paling terkenal adalah fitur geyser Yellowstone.
Lempeng Eurasia (67.800.000 km²)
Lempeng Eurasia memiliki luas sekitar 67.800.000 kilometer
persegi. Ini adalah lempeng tektonik terbesar ketiga. Sebagian besar Benua
Eropa dan Asia berada di Lempeng Eurasia. Sejumlah formasi geologi dapat
ditemukan di Lempeng Eurasia, yang paling menonjol di antaranya adalah deret
pegunungan Himalaya.
Pegunungan Himalaya terbentuk sebagai akibat dari tabrakan antara
Lempeng Eurasia dan Lempeng India. Lempeng Eurasia adalah lempeng aktif secara
geologis, dimana gunung berapi dan gempa bumi banyak ditemukan di wilayah ini.
Lempeng Afrika (61.300.000 km²)
Lempeng Afrika adalah lempeng tektonik terbesar keempat dengan
perkiraan luas 61.300.000 km². Sebagian besar Benua Afrika ada di Lempeng ini.
Lempeng Afrika juga mencakup bagian besar Samudra Hindia dan Atlantik.
Lempeng ini perlahan-lahan membelah di "East African Rift
Valley" yang membentang dari Laut Merah ke Kenya. Pulau Sisilia, Italia
juga termasuk bagian dari Lempeng Afrika.
Lempeng Antartika (60.900.000 km²)
Lempeng Antartika meliputi seluruh Benua Antartika, serta laut di
dekatnya. Ini adalah lempeng terbesar kelima di bumi. Lempeng ini juga
merupakan lempeng paling selatan di dunia.
Lempeng Indo-Australia (58.900.000 km²)
Lempeng Indo-Australia terbentuk dari penggabungan lempeng
Australia dan India jutaan tahun yang lalu. Ketika Lempeng Eurasia dan Lempeng
Indo-Australia bertabrakan, gunung Himalaya terbentuk. Beberapa ilmuwan percaya
bahwa Lempeng India dan Lempeng Australia sebenarnya lempeng terpisah dan telah
ada selama jutaan tahun.
Lempeng Amerika Selatan (43.600.000 km²)
Lempeng Amerika Selatan adalah lempeng tektonik utama yang
mencakup luas 43 juta km² di sekitar Amerika Selatan dan Samudra Atlantik.
Gerakan lempeng antara Lempeng Amerika Selatan, yang bergerak ke arah barat,
dan lempeng kecil di dekatnya (Lempeng Nazca), telah menyebabkan pembentukan
gunung berapi serta peninggian Pegunungan Andes.
BACA JUGA
• Pengertian dan
Jenis-Jenis Tektonisme
• Cekungan
Sedimen Dalam Kerangka Tektonik Lempeng
• Daftar Pulau
Dengan Penduduk Terbanyak di Dunia
Lempeng Tektonik Kecil Berdasarkan Ukuran
Lempeng Somalia (16.700.000 km²)
Lempeng Somalia adalah lempeng tektonik kecil yang terletak di
bawah Afrika, dekat negara Somalia. Saat ini, Lempeng Somalia bergerak menjauh
dari Benua Afrika dengan kecepatan sangat kecil sekitar 20 milimeter per tahun.
Pada titik ini, ada kemungkinan bahwa wilayah Somalia dapat melepaskan diri
dari Afrika setelah jutaan tahun bergerak, yang akan membentuk benua baru serta
lautan baru.
Lempeng Nazca (15.600.000 km²)
Terbesar kedua dari semua lempeng kecil adalah Lempeng Nazca,
membentang sepanjang 15,6 juta km² di lepas pantai barat Amerika Selatan, di
sebelah selatan dari Lempeng Cocos yang jauh lebih kecil. Lempeng ini
bertanggung jawab dalam pembentukan sejumlah pulau vulkanik dan bentang alam
Benua Amerika khususnya di pegunungan pantai barat Amerika Selatan.
Lempeng Laut Filipina (5.500.000 km²)
Lempeng Laut Filipina mempunyai cakupan area sekitar 5,5 juta km²
lautan yang berdekatan dengan Filipina, di Laut Filipina. Lempeng ini juga
menyentuh Taiwan dan Jepang di bagian utara.
Lempeng Arab (5.000.000 km²)
Lempeng Arab berukuran 5 juta km², sebagian besar berada di
seberang Semenanjung Arab. Lempeng ini juga termasuk bagian dari Levant.
Lempeng Karibia (3.300.000 km²)
Lempeng Karibia dapat ditemukan di Laut Karibia, serta pulau
Hispaniola, dan Amerika Tengah. Lempeng ini terletak di sebelah utara Amerika
Selatan dan di selatan pulau-pulau Kuba dan Jamaika.
Lempeng Cocos (2.900.000 km²)
Lempeng Cocos adalah lempeng kecil yang membentang sejauh 2,9 juta
km². Secara geografis terletak di bagian barat Amerika Tengah. Lempeng Cocos
berusia sekitar 23 juta tahun, dan masih tergolong muda untuk sebuah lempeng
tektonik.
Pembentukan Lempeng Cocos dapat ditelusuri ke penyebaran dasar
laut, yang umumnya terjadi pada rentang pertengahan lautan. Pergeseran Lempeng
Cocos di bawah Lempeng Amerika Utara (gerakan-gerakan ini disebut subduksi)
telah menghasilkan sejumlah gempa kuat seperti yang baru-baru ini terjadi.
Lempeng Caroline (1.700.000 km²)
Lempeng Caroline adalah lempeng kecil yang ditemukan di Asia
Selatan. Bergerak dengan kecepatan sekitar 87 mm setiap tahun.
Lempeng Scotia (1.600.000 km²)
Lempeng Scotia membentang sepanjang 1,6 juta km persegi, tepat di
sebelah utara Lempeng Antartika. Mayoritas lempeng tersebut terendam sangat
dalam di bawah Laut Scotia.
Lempeng Burma (1.100.000 km²)
Seperti namanya, Lempeng Burma dapat ditemukan di dekat negara
Burma (Myanmar).
Lempeng New Hebrides (1.100.000 km²)
Lempeng New Hebrides dapat ditemukan di Samudra Pasifik Selatan,
di mana ia membentang sejauh 1.100.000 km². Lempeng ini juga paling dekat
dengan Negara Vanuatu.
Lempeng Juan de Fuca (250.000 km²)
Lempeng Juan de Fuca adalah salah satu lempeng tektonik terkecil,
cakupan areanya hanya sekitar 205.000 km². Secara teknis lempeng ini bukan
lempeng kecil, tapi merupakan lempeng mikro yang paling terkenal di dunia.
Lempeng Juan de Fuca adalah bagian dari cincin api yang terkenal, zona yang
bertanggung jawab atas aktivitas gunung berapi, daerah pegunungan, dan
aktivitas gempa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar