Kamis, 11 Juni 2020

MENGENAL LEMPENGAN BUMI

Masih ingat tentang kejadian alam yang sangat mengerikan pada tahun 2004 silam? Dimana air laut menggulung daratan hingga berpuluh meter tinggi air yang menyerbu daratan tersebut dan mengakibatkan terenggutnya ribuan nyawa manusia dan hancurnya pemukiman didaerah Aceh silam? Ya, tsunami yang begitu dahsyat terjadi di negri kita pada saat itu.
Diketahui penyebab terjadinya tsunami saat itu adalah akibat dari interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang bergeser secara tiba-tiba, sehingga menimbulkan gempa disertai pelentingan batuan yang terjadi dibawah laut.

Mengapa terjadi demikian? Berikut ini akan kita bahas terlebih dahulu mengenai lempengan bumi yang menyusun lapisan mantel dan kerak bumi yang kita tinggali ini.
Lempeng Tektonik adalah segmen batuan besar yang bergerak secara konstan dan relatif satu sama lainnya. Mereka membentuk litosfer, yang merupakan kerak dan mantel bumi. Lempeng tektonik dapat terdiri dari kerak samudera dan kerak benua. Kerak benua yang biasa kita kenal sebagai daratan dan kerak samudera yang biasa kita kenal sebagai lautan. Lempeng tektonik ketika saling bersentuhan akan bergerak baik secara divergen, transformasi, ataupun konvergen.  Gunung api, celah-celah lembah, pegunungan, dan gempa bumi adalah hasil dari pergerakan lempeng tektonik tersebut dalam hubungannya dengan lempengan yang lain, dan terjadi pada batas tektonik mereka. Pergerakan lempeng tektonik didorong oleh arus konveksi yang terjadi karena panas dari dalam mantel bumi.
Menurut  Prinsip utama dari Teori Tektonik Lempeng adalah bahwa Bumi ini tersusun oleh lempeng-lempeng yang bergerak. Suatu lempeng dapat berupa kerak samudera, kerak benua, atau gabungan dari kedua kerak tersebut. Adanya pergerakan lempeng ini disebabkan oleh adanya arus konveksi, yaitu berupa perpindahan energi panas yang terjadi di lapisan astenosfer.
Karena semua lempeng-lempeng tersebut bergerak, maka terjadilah interaksi antara satu lempeng dengan lempeng lainnya, interaksi tersebut berpusat di sepanjang batas dari lempeng-lempeng itu. Ada yang berbenturan, ada yang saling menjauh dan ada yang bergeser (Gambar 8). Setiap interaksi antar lempeng itulah yang kemudian menimbulkan dinamika di Bumi ini, baik perubahan morfologi, aktivitas vulkanisme, gempa bumi, tsunami dan sebagainya.
(Sumber : https://desdm.bantenprov.go.id)

Setidaknya ada 3 jenis lempeng tektonik yaitu lempeng besar (utama/major), kecil (minor), dan mikro (sangat kecil) yang kami kutip dari www.geologinesia.com .
 Total ada tujuh lempeng besar yang menutupi hampir 95% permukaan bumi.
 
sumber : geologinesia.com
Lempeng Tektonik Besar Berdasarkan Ukuran
Lempeng Pasifik (103.300.000 km²)
Lempeng Pasifik diperkirakan berukuran 103.300.000 km². Ditemukan di bawah Samudra Pasifik, dan ini merupakan lempeng tektonik terbesar. Sebagian besar Lempeng Pasifik terdiri dari kerak samudera, dengan pengecualian wilayah di sekitar Selandia Baru dan sebagian California.
Sifat Lempeng Pasifik terutama ikut andil dalam pembentukan pulau-pulau Hawaii. Kepulauan Hawaii awalnya gunung berapi yang naik di atas permukaan air selama jutaan tahun yang kemudian membentuk daratan.

Gunung berapi Hawaii dibentuk oleh titik panas (hotspots) di Lempeng Pasifik. Lempeng Pasifik menjadi rumah bagi apa yang dikenal sebagai Cincin Api (Rings of Fire), sebuah area di dasar Samudra Pasifik dimana aktivitas gunung berapi dan gempa bumi paling aktif berada.

Lempeng Amerika Utara (75.900.000 km²)
Lempeng Amerika Utara adalah lempeng tektonik terbesar kedua di dunia. Lempeng ini terdiri dari kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua lempeng ini terdiri dari sebagian besar Amerika Utara dan Islandia.
Lempeng Amerika Utara bertanggung jawab atas pembentukan Punggungan Atlantik Tengah, sebuah rantai pegunungan di bawah Samudra Atlantik. Beberapa titik panas di bawah lempeng ini bertanggung jawab terhadap aktivitas seismik yang aktif, contoh paling terkenal adalah fitur geyser Yellowstone.

Lempeng Eurasia (67.800.000 km²)
Lempeng Eurasia memiliki luas sekitar 67.800.000 kilometer persegi. Ini adalah lempeng tektonik terbesar ketiga. Sebagian besar Benua Eropa dan Asia berada di Lempeng Eurasia. Sejumlah formasi geologi dapat ditemukan di Lempeng Eurasia, yang paling menonjol di antaranya adalah deret pegunungan Himalaya.
Pegunungan Himalaya terbentuk sebagai akibat dari tabrakan antara Lempeng Eurasia dan Lempeng India. Lempeng Eurasia adalah lempeng aktif secara geologis, dimana gunung berapi dan gempa bumi banyak ditemukan di wilayah ini.

Lempeng Afrika (61.300.000 km²)
Lempeng Afrika adalah lempeng tektonik terbesar keempat dengan perkiraan luas 61.300.000 km². Sebagian besar Benua Afrika ada di Lempeng ini. Lempeng Afrika juga mencakup bagian besar Samudra Hindia dan Atlantik.
Lempeng ini perlahan-lahan membelah di "East African Rift Valley" yang membentang dari Laut Merah ke Kenya. Pulau Sisilia, Italia juga termasuk bagian dari Lempeng Afrika.

Lempeng Antartika (60.900.000 km²)
Lempeng Antartika meliputi seluruh Benua Antartika, serta laut di dekatnya. Ini adalah lempeng terbesar kelima di bumi. Lempeng ini juga merupakan lempeng paling selatan di dunia.

Lempeng Indo-Australia (58.900.000 km²)
Lempeng Indo-Australia terbentuk dari penggabungan lempeng Australia dan India jutaan tahun yang lalu. Ketika Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia bertabrakan, gunung Himalaya terbentuk. Beberapa ilmuwan percaya bahwa Lempeng India dan Lempeng Australia sebenarnya lempeng terpisah dan telah ada selama jutaan tahun.

Lempeng Amerika Selatan (43.600.000 km²)
Lempeng Amerika Selatan adalah lempeng tektonik utama yang mencakup luas 43 juta km² di sekitar Amerika Selatan dan Samudra Atlantik. Gerakan lempeng antara Lempeng Amerika Selatan, yang bergerak ke arah barat, dan lempeng kecil di dekatnya (Lempeng Nazca), telah menyebabkan pembentukan gunung berapi serta peninggian Pegunungan Andes.
BACA JUGA
             Pengertian dan Jenis-Jenis Tektonisme
             Cekungan Sedimen Dalam Kerangka Tektonik Lempeng
             Daftar Pulau Dengan Penduduk Terbanyak di Dunia


Lempeng Tektonik Kecil Berdasarkan Ukuran
Lempeng Somalia (16.700.000 km²)
Lempeng Somalia adalah lempeng tektonik kecil yang terletak di bawah Afrika, dekat negara Somalia. Saat ini, Lempeng Somalia bergerak menjauh dari Benua Afrika dengan kecepatan sangat kecil sekitar 20 milimeter per tahun. Pada titik ini, ada kemungkinan bahwa wilayah Somalia dapat melepaskan diri dari Afrika setelah jutaan tahun bergerak, yang akan membentuk benua baru serta lautan baru.

Lempeng Nazca (15.600.000 km²)
Terbesar kedua dari semua lempeng kecil adalah Lempeng Nazca, membentang sepanjang 15,6 juta km² di lepas pantai barat Amerika Selatan, di sebelah selatan dari Lempeng Cocos yang jauh lebih kecil. Lempeng ini bertanggung jawab dalam pembentukan sejumlah pulau vulkanik dan bentang alam Benua Amerika khususnya di pegunungan pantai barat Amerika Selatan.

Lempeng Laut Filipina (5.500.000 km²)
Lempeng Laut Filipina mempunyai cakupan area sekitar 5,5 juta km² lautan yang berdekatan dengan Filipina, di Laut Filipina. Lempeng ini juga menyentuh Taiwan dan Jepang di bagian utara.

Lempeng Arab (5.000.000 km²)
Lempeng Arab berukuran 5 juta km², sebagian besar berada di seberang Semenanjung Arab. Lempeng ini juga termasuk bagian dari Levant.

Lempeng Karibia (3.300.000 km²)
Lempeng Karibia dapat ditemukan di Laut Karibia, serta pulau Hispaniola, dan Amerika Tengah. Lempeng ini terletak di sebelah utara Amerika Selatan dan di selatan pulau-pulau Kuba dan Jamaika.

Lempeng Cocos (2.900.000 km²)
Lempeng Cocos adalah lempeng kecil yang membentang sejauh 2,9 juta km². Secara geografis terletak di bagian barat Amerika Tengah. Lempeng Cocos berusia sekitar 23 juta tahun, dan masih tergolong muda untuk sebuah lempeng tektonik.

Pembentukan Lempeng Cocos dapat ditelusuri ke penyebaran dasar laut, yang umumnya terjadi pada rentang pertengahan lautan. Pergeseran Lempeng Cocos di bawah Lempeng Amerika Utara (gerakan-gerakan ini disebut subduksi) telah menghasilkan sejumlah gempa kuat seperti yang baru-baru ini terjadi.

Lempeng Caroline (1.700.000 km²)
Lempeng Caroline adalah lempeng kecil yang ditemukan di Asia Selatan. Bergerak dengan kecepatan sekitar 87 mm setiap tahun.

Lempeng Scotia (1.600.000 km²)
Lempeng Scotia membentang sepanjang 1,6 juta km persegi, tepat di sebelah utara Lempeng Antartika. Mayoritas lempeng tersebut terendam sangat dalam di bawah Laut Scotia.

Lempeng Burma (1.100.000 km²)
Seperti namanya, Lempeng Burma dapat ditemukan di dekat negara Burma (Myanmar).

Lempeng New Hebrides (1.100.000 km²)
Lempeng New Hebrides dapat ditemukan di Samudra Pasifik Selatan, di mana ia membentang sejauh 1.100.000 km². Lempeng ini juga paling dekat dengan Negara Vanuatu.

Lempeng Juan de Fuca (250.000 km²)
Lempeng Juan de Fuca adalah salah satu lempeng tektonik terkecil, cakupan areanya hanya sekitar 205.000 km². Secara teknis lempeng ini bukan lempeng kecil, tapi merupakan lempeng mikro yang paling terkenal di dunia. Lempeng Juan de Fuca adalah bagian dari cincin api yang terkenal, zona yang bertanggung jawab atas aktivitas gunung berapi, daerah pegunungan, dan aktivitas gempa.

  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar